Rabu, 18 Maret 2009

DIALEKTIKA PENGHALANG PERGERAKAN


Oleh: I Soe Adi

Sebaiknya sebelum masuk lebih jauh dalam pembahasan ini ada baiknya bila diterangkan dulu maksud dari judul tulisan ini. untuk menghindari kesalahan interpretasi pembaca. Walaupun sebenarnya kita tak dapat membatasi pemahaman seseorang dalam menilai segala sesuatu. Dialektika dalam pemahaman penulis berkaitan dengan pertentangan antara dua hal sebagaimana juga yang dimaksudkan Hegel; pertentangn dua hal yang menimbulkan pertentangan yang lain. Sementara pergerakan lebih penulis kaitkan dengan proses pertarungan memenangkan ide dalam politik praktis.
Ada tiga jenis dialektika yang menjadi penghalang dalam pergerakan; dialektika kelas, dialektika etnis, dan dialektika watak.
Dialektika kelas
Dialektika kelas lebih atau sangat dekat dengan konsep marxis di mana masyarakat terbagi dalam kelas masyarakat borjuis dan kelas masyarakat proletar/marhaen (menurut istilah Soekarno). Pertentangan kelas ini selalu ada dalam masyarakat kapitalis menurut pandangan kaum marxis. Maka dari itu mereka mencoba menciptakan suatu pandangan atau idea masyarakat tanpa kelas dalam konsep masyarakat komunis modern.
Dialektika etnis
hitler menolak dialektika kelas yang ditawarkan kaum marxis yang mungkin dibencinya karena barasal dari kaum yahudi. bagi hitler dialektika yang sebenarnya adalah dialektika etnis. pertentangan antara ras yang akan berakhir dengan menangnya ras paling unggul. inilah kepercayaan yang dipegang oleh partai NAZI.
Dialektika watak
Dialektika watak adalah pertentangan yang ditimbulkan oleh perbedaan sifat manusia. Pertentangan ini tak lepas dari masyarakat dalam konsep apapun. Suatu dialektika yang lahir bukan dari idiologi tetapi lahir dari perbedaan sifat setiap manusia.

Ketiga dialetika di atas menghalangi pergerakan dalam suatu organisasi besar seperti negara.
Sebenarnya yang perlu ditingkatkan adalah kesejahteraan ekonomi dan intensitas olah pikir masyarakat tetapi hanya disibukkan dengan pertentangan kelas, etnis, dan watak. Pertentangan-pertentangn itu sering dimanfaatkan oleh para politisi untuk memenangkan tujuannya; berkaitan dengan strategi dan taktik politik yang diusakan untuk mencapai tujuan.

Tidak ada komentar: