Selasa, 13 Desember 2011

TORONA E SICOLA MAEMA’ ROIT ANSICOLA WO AMPE’DO’ONGAN




Kamang ayur wewe’e i kasuruan,
Makapulu’ sama cita imbaya, me’e i makase banyak asi Amang Kasuruan nimangun intana’ wo langit, wo secita intou asi oras yasa esa kamang wewe’e i Amang ase cita imbaya. En asi oras yasa, cita imbaya mi’i luminga sa sapa si mamuali katorona’an e toya’anta ansamantara sera ma’sicolape. Sapakem sikatorona’an itu mamuali oka katorona’an era wo kalo’o-lo’oran era anendo ansomoi.
Angkatumena’an era tu’tuw era ansicola pe’ susyanta sera kumensa ro’na matouw lo’or asi endo ansomoi. Susuyanto sera, ansamantara masicola pe’ ma’ema roit mande toyo-toyoke. Wo si’tu sera anendo ansomoi raica melengey wo maki’i-ki’it imberen ase kakele era kinamang i Amang Karusuruan.
Torona i pawalita susuyanta ma’ema roit tumo’tol ansicola wo mange anune’d impe’do-ongan, si tuw engkato’towan era ayur, makapendam kinamang wo raica lengey anune’d impe’do-ongan.
Ta’an sa raica susuyanta intarepe, citake’ i matu’a era makawali sera angkalengeyan wong kalicokoan. Citake’ imbaya nimema sera mamuali tou susa wo rombit anune’d e tou ampe’do-ongan.
Sa cita imbaya uli-ulit luminga wo tumarukira se waya kukua tarepe, torona e toya’anta, lebe-lebe se endo angsomoi, tantu pailekenta se toya’angta awean kaidopan ayur.
Yaka’dku pe’ wo asie’i.
Pa’ arapenku kamang ayur i Amang Kasuruan wangko rumapit oka mange ase cita imbaya. Makase.

Penyusun
H.B. Sondakh

SEJARAH KERUKUNAN SISWA MAHASISWA TONDEI (KSMT)


Oleh Iswan Sual

“Ro’ong ami ro’ong makangarang Tondei. Ro’ong e cami anune’d in talun. Mande ing keleitu pa’lelon e cami i maka ro’ong. Mande kuntung wong koso mento’ lelon e cami i maka ro’ong Tondei. Sapang kasalean tantu ka erean, winongos won tu’tu. Asal metutu. Pros, ulang, pipising, kawok, kalowatang menggi-gioan. Agama ya mepanga. Mento ke makanganga. Kerean karu waya”.
[Kampung kami, kampung yang bernama Tondei. Kampung kami ada di tengah hutan. Kendati begitu, dirindui kami yang empunya kampung. Meskipun bergunung dan berjurang tetap kami rindui. Apapun yang kami sukai tentu kami peroleh. Winongos dan nasi. Asal bertekun. Belut, udang, udang kecil, tikus, babi hutan. Agama ya bercabang. Tak berbuat apa. Semua diperoleh].
I.D.U. Rawung

Di bulan Desember tahun 2002 hampir seluruh mahasiswa yang beragama Kristen disibukkan dengan acara-acara dalam berkenaan dengan perayaan kelahiran seorang Mesiar, Yesus Kristus. Hampir semua organisasi mahasiswa, baik di dalam maupun di luar, kampus menyelenggarakan ibadah pranatal. Kreasi dipertontonkan dalam ibadah tersebut sehingga dirasa menarik oleh para mahasiswa. Sebagian mahasiswa yang berasal dari Tondei juga melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan tersebut. Muncullah keinginan untuk membawa hasil kreatifitas tersebut ke kampung halaman. Namun, sayangnya tak ada lembaga atau wadah mahasiswa pada waktu itu untuk menampung dan meyalurkan aspirasi mereka.
Atas usul saudara Moses Legi, S.Pd, maka dibentuklah panitia perayaan natal mahasiswa Tondano. Awalnya ini hanya dimaksudkan untuk mahasiswa GMIM saja. Namun, setelah dilakukan kajian yang mendalam, maka diputuskan dalam rapat perdana bahwa hendaknya perayaan ini melibatkan semua mahasiswa dan siswa Tondei dari berbagai denominasi gereja. Tambah lagi, waktu itu tidak banyak mahasiswa yang berasal dari Tondei. Tidak sampai 10 jumlahnya.
Dalam rapat perdana itu juga diputuskan Vivi Merentek dan Iswan Sual sebagai masing-masing ketua dan sekretaris panitia. Dalam rapat itu hadir, Vivi Merentek, Iswan Sual, Frangky Lumapow, Jendra Langi, Hari Wowor, Herdi Lumowa, Living Pondaag dan Harold Mantik. Harold Mantik diberikan tugas untuk merancang model stempel panitia. Desain stempel itulah yang nantinya menjadi logo KSMT. Semua yang hadir dalam rapat itu mendapat tugas untuk menghubungi seluruh mahasiswa dan siswa diberbagai tempat dan memberi tahu mereka mengenai rencana pelaksanaan perayaan natal siswa mahasiswa di Tondei.
Dengan persiapan yang matang akhirnya dilaksanakanlah ibadah perayaan natal itu di gedung GMIM Imanuel Tondei yang terletak di desa Tondei Dua sekarang. Perayaan natal siswa mahasiswa membawa hal-hal baru bagi jemaat Tondei. Diantaranya: ditampilkan skit (drama singkat), tarian dan dilakukan oleh kaum pelajar dari berbagai golongan gereja.
Setelah acara itu selesai, maka diadakanlah rapat untuk membahas tentang pendirian organisasi siswa mahasiswa. Sebab, kami menyadari pada waktu itu bahwa panitia yang terbentuk pada waktu itu adalah organisasi temporal (umurnya hanya beberapa bulan). Dalam rapat itu diputuskan untuk membentuk wadah berkumpulnya siswa mahasiswa Tondei pada 3 Januari 2003. Pada hari yang ketiga di bulan Desember itu terpilihlah Frangky Lumapow dan Iswan Sual, masing-masing, secara berturut sebagai ketua dan sekretaris organisasi yang diberi nama Kerukunan Siswa Mahasiswa Tondei. Dalam Musyawarah pertama itu disepakati untuk membentuk rayon-rayon untuk mempermudah jangkauan organisasi. Rayon-rayon yang terbentuk adalah rayon Motoling, rayon Amurang, rayon Manado dan rayon Tondano Tomohon.
Berikut ini adalah ketua dan sekretaris serta bendahara Kerukunan Siswa Mahasiswa Tondei dari tahun 2003 sampai sekarang.
NO. NAMA PERIODE KETERANGAN
Ketua Sekretaris Bendahara
1 Frangky Lumapow Iswan Sual Hanna Limpele 2003-2004
2 Iswan Sual Jendra Langi Swity Merentek 2004-2005
3 Marcel Lumapow Yervi Tamba 2005-2006
4 Esra Tambaani Glendiks Paat 2006-2007
5 Hesky Kumayas 2007-2008
6 Syuli Sondakh 2008 Tidak
menyelesaikan
periode
7 Edon Kawengian 2008-2009 Caretaker
8 Fipy Sondakh Monalisa Wongkar Della Palapa 2009-2010
9 Heydi Lumowa Clief Sumangkut Tiffany Sumangkut 2010-2011

Catatan:
Uraian ini dibuat untuk memuaskan dahaga keingintahuan orang (baca: siswa mahasiswa) Tondei yang cinta dengan desa Tondei.
Kurangnya komunikasi di antara kita memungkinkan adanya sedikit kekeliruan dalam uraian sejarah KSMT yang saya buat ini. Untuk itu, mohon tanggapan dan kritik demi perbaikannya. Maju desaku Tondei Raya!