Rabu, 07 September 2011

STENOGRAFI SISTEM KARUNDENG: AKSARA MINAHASA

Oleh:
Iswan Sual, S.S

Selama ini, secara pribadi, saya menganggap bahwa saya lahir dari suatu bangsa yung tidak cerdas. Dari yang saya tahu-saya pelajari, bangsa bangsa Jawa pernah memiliki kerajaan yang sempat berjaya seperti Majapahit, yang kemudian terpecah-pecah menjadi kerajaan Mataram, Banten, dll. Bahkan sampai sekarang masih ada sisanya: kerajaan di Yokyakarta (baca: Daerah Istimewah Yokyakarta). Di Sumatrapun terdapat kerajaan yang paling terkenal yaitu kerajaan Sriwijaya. Kerjaan itu juga sudah barang tentu mempunyai bahasa dan aksara sendiri.
Saya sering berpikir, bahwa tidak ada yang bisa dibanggakan dari Minahasa tempo dulu. Saya bahkan pernah berpikir bahwa Minahasa masih buta huruf ketika bangsa Penjajah masuk dan menginjakan kaki di Tanah Toar Lumimuut. Sedangkan bangsa Tetangga seperti Bolaang Mongondow memiliki kerajaan dan sistem aksaranya sendiri. Saya pernah mengambil satu kesimpulan bahwa saya tidak bisa bangga dengan Minahasa karena ternyata kita tidak mempunyai aksara sendiri yang bisa dibanggakan. Sering terbesit pertanyaan, kenapa Minahasa tidak pernah sedikitpun berpikir untuk menciptakan aksara sendiri yang kelak bisa menjadi simbol peradaban.
mungkin bukanlah suatu kebetulan bahwa saya adalah seorang yang pernah mengeyam pendidikan di Sekolah Kejuruan. Hampir 3 tahun mempelajari Stenografi. Stenografi yang kami tekuni adalah Stenografi sistem Karundeng. Selama bertahun-tahun saya tidak menyadari bahwa sistem stenografi ciptaan orang Minahasa itu bisa menjadi suatu tanda atau simbol kemajuan orang Minahasa. Ternyata telah ada orang Minahasa yang mengisi kekosongan yang selama ini saya rasakan. Dan ini adalah hasil karya yang menabjubkan. Bukan hanya Karundeng tetapi juga C. Paat.
Sekarang ini Stenggrafi sudah tidak terlalu diminati karena telah berkembangnya teknologi alat perekam, dari zaman tape recorder sampai zaman telepon genggam bermerk terbaru yaitu Blackberry. Walaupun demikian tidak bisa dipungkiri bahwa sistem stenografi hasil ciptaan keturunan Toar-Lumimuut itu telah sangat berjasa di Indonesia sebelum teknologi pengganti itu muncul. Dapat disimpulkan bahwa sangat beradab dan berpikiran maju karena telah menciptkan sesuatu yang tidak hanya bermanfaat bagi orang Minahasa tetapi juga bagi bangsa Indonesia.
Saya memiliki firasat bahwa stenografi sistem Karundeng ini bisa menjadi aksara Negara Minahasa. Karena memang salah satu syarat untuk menjadi suatu Negara yang baik-mandiri adalah aksara dan bahasa. Masalah bahasa tidak bisa diragukan lagi.
Selama ini kita bertanya-tanya tentang aksara Minahasa. Memang, dalam hal keaksaraan, Minahasa bisa dikatakan miskin. Yang tersisa dari akibat penakhlukan adalah aksara yang ada di batu pinabetengan. Namun akhirnya bisa dijawab dengan menulusuri hasil karya orang Minahasa sendiri di jaman modern, yaitu sistem stenografi Karundeng dan Paat. Namun kita tahu bersama sistem yang sudah ditetapkan dengan peraturan untuk dipelajari di SMK adalah sistem Karundeng.
Alasan kita perlu menggunakan sistem stenografi Karundeng adalah pertama alasan efektif dan efesien. Sistem karundeng memungkinkan kita menulis dengan lebih cepat dibandingkan dengan mengggunakan sistem karundeng. Alasan berikutnya adalah system ini adalah hasil karya orang Minahasa. Jadi, dengan demikian, orang Minahasa bisa diidentifikasi dengan aksaranya sendiri dan keefektifan dan keefisienan dari acara itu sendiri. Saya kia, dengan mengambil tindakan ini, kita adalah satu Negara yang bisa dikatakan telah berpikir maju dalam hal kecil tapi sangat berarti. Bisa dibayangkan bahwa Negara Minahasa akan dikenal dengan Negara yang hemat dalam penggunaan kertas yang berujung pada penghematan waktu. Tidak sedikit yang diperoleh dari keuntungan penggunaan aksara ini. Dengan demikian saya mengusulkan agar kita menggunakan stenografi sistem Karundeng sebagai aksara Negara Minahasa.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

minahasa mengenal aksara mirip tulisan gambar seperti tulisan mesir...

http://www.proel.org/index.php?pagina=alfabetos/minahasa
http://id.wikipedia.org/wiki/Aksara_Malesung

Anonim mengatakan...

Napa depe translate:

http://www.microsofttranslator.com/bv.aspx?ref=Internal&from=&to=id&a=http://www.proel.org/index.php?pagina=alfabetos/minahasa